Monday 14 May 2012

BELIATN SENTIYU

Beliatn Sentiyu adalah salah satu upacara adat di suku Dayak Benuaq, Kalimantan Timur. Upacara ini bertujuan untuk menyembuhkan orang sakit. Cukup banyak ritual  di Kutai Barat meski dunia medis mengalami  perkembangan yang pesat,
namun suku Dayak Benuaq di pedalaman Kalimantan Timur masih melangsungkan upacara Beliatn (baca: belian) sebagai ritus penyembuhan. Bukan berarti mereka tidak percaya pada dokter, karena umumnya orang Benuaq sudah banyak yang mengunjungi Puskesmas ketika merasakan sakit. Namun, sekalipun sudah pergi ke Puskesmas, orang Benuaq umumnya belum merasa puas jika belum mengadakan upacara Beliatn.

Ada beberapa jenis upacara Beliatn, yang paling populer dan sering diselenggarakan adalah Beliatn Bawo dan Beliatn Sentiyu. Beliatn Bawo merupakan upacara penyembuhan yang dapat dipimpin tabib perempuan, biasanya untuk pengobatan penyakit yang ringan seperti demam pada anak-anak. Sedangkan Beliatn Sentiyu merupakan upacara beliatn terbesar yang dipimpin oleh seorang tabib atau lebih. Upacara ini biasanya berlangsung hingga 4 hari 4 malam.

Persiapan menjelang upacara adalah kesibukan panjang bagi seluruh warga desa, terutama para penghuni rumah panjang atau lamin tempat berlangsungnya upacara. Beberapa hari sebelum diadakan Beliatn Sentiyu, berbagai piranti upacara mulai dipersiapan. Patung-patung kecil yang melambangkan hantu pengganggu, ornamen janur, ramuan dari dedaunan, beberapa ekor babi yang disembelih untuk diambil darahnya, serta menyiapkan masakan khas untuk upacara beliatn yaitu tumpi dan lemang yang terbuat dari beras ketan.

Saat upacara dimulai pada malam hari, orang-orang yang sakit dibaringkan di lamin. Kerabatnya duduk di samping pasien, menyaksikan jalannya ritual. Sementara itu sang tabib, diiringi musik tetabuhan, menari sambil melantunkan mantra dalam bahasa Kutai. Makin lama, ketika memasuki saat trans, gerakan tariannya makin cepat dan tak terkendali, seolah kemasukan roh.

Sambil terus menari, tabib Beliatn mendekat ke arah pasien-pasien yang terbaring pasrah. Ia mengoleskan ramuan pada tubuh si pasien. Bagian belakang tubuh si pasien juga dihisap, untuk menyedot roh jahat yang mengganggu. Sementara itu, musik tetabuhan terus mengiringi hingga larut malam. Kadang-kadang upacara ini berakhir hingga dini hari, tergantung banyak sedikitnya jumlah pasien. Karena upacara Beliatn Sentiyu ini berlangsung selama 4 hari 4 malam, seluruh pasien dan segala piranti upacara masih berada di lamin. Malam berikutnya, ritual upacara berlangsung lagi. Bunyi tetabuhan dan hentakan kaki para tabib Beliatn pada lantai lamin yang terbuat dari papan menjadi musik pengiring saat malam-malam berlangsungnya upacara Beliatn. Pada malam terakhir, yaitu malam keempat, disembelihlah seekor babi untuk diambil darahnya. Lengkingan si babi kesakitan di tengah malam menambah suasana magis. Kemudian darah babi itu dioleskan pada tubuh pasien, sementara dagingnya dimasak esok paginya sebagai lauk.

Selepas upacara Beliatn Sentiyu yang berlangsung 4 hari 4 malam itu, para pasien belum diijinkan untuk pulang ke rumah masing-masing. Mereka masih berada pada masa tuhing, yaitu masa tabu untuk menjalani berbagai pantangan. Masa tuhing ini berlangsung hingga 4 hari. Setelah itu barulah pasien diijinkan kembali ke tempat tinggalnya.

Apakah upacara ini benar-benar mampu menyembuhkan para pasien? Ritual ini memang bukan pengobatan medis, sehingga kurang bijak jika kemudian membandingkannya dengan pengobatan modern. Bagi orang Benuaq, maupun masyarakat pedalaman lainnya, penyakit dianggap sebagai akibat dari disharmonisasi atau ketidakseimbangan antara manusia, alam, dan lingkungan sosial budayanya. Karenanya, mengadakan ritus penyembuhan yang melibatkan hampir seluruh warga desa, merupakan salah satu upaya mencapai harmonisasi yang hilang.

Masih banyak ritual yang lain :
Ritual beliatn jamu  suku dayak Benuaq / Tunjung
Ritual Pelas dayak benuaq / Tunjung
Ritual laliq ugal dayak bahau Saq
Ritual Dangai Nemlai dayak Bahau
Ritual kuangkai  dayak Benuaq / Tunjung
Ritual Kenyau dayak Benuaq / Tunjung
Ritual Tepung tawar dayak Benuaq / Tunjung
Ritual Mamat Bali akang dayak  Kenyah
Ritual Mangosang dayak  Bahau
Ritual Lepeq majau dayaj Kenyah
Ritual  Hudoq dayak bahau
Ritual pakatn sapinkg  dayak  Tunjung di danau Aco

Comments :

0 comments to “BELIATN SENTIYU”

Post a Comment